Powered By Blogger

Minggu, 19 Juni 2011

Bisnis Berkah Bebek Peking ( Business Blessing Peking Duck )

Posted by Zaenal Abidin 21.37, under | No comments

Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori bebek pedaging, karena itu para peternak bebek peking memanen ternakannya sebagai daging. Olahan makanan dari daging bebek peking sangat bervariasi dan cukup mendapat tempat di masyarakat. Selain itu pertumbuhan bebek peking relatif cepat, sehingga tidak heran bisnis bebek peking ini cukup prospektif untuk ditekuni. Sebagai upaya untuk memaksimalkan budidaya dan bisnis Bebek peking ini telah dikembangkan pola Kemitraan Peternakan Bebek Peking.


Pada awalnya KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING merupakan upaya menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu di daerah sekitar Badek, Pare, Kediri, Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Akhirnya dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar dan cepat untuk berbagi keuntungan antara peternak, pengelola & pemilik modal /investor.

Mengapa Bisnis Bebek Peking

Bisnis bebek peking merupakan peluang bisnis yang cukup potensial, jika anda masih penasaran dengan bisnis ini ada beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak dipertimbangkan:

1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.

2. Ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali hanya pada kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin yaitu jamur pada biji-bijian.

3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.

4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).

5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.

6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)

7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.

8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).

9. Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengembangkan budidaya peternakan bebek peking karena meningkatnya permintaan pangsa pasar nasional dan internasional terhadap daging bebek tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertenakan Babel, Bayodandari, di Pangkalpinang, mengatakan, pemerintah daerah memotivasi para pengusaha dan peternak untuk mengembangkan bebek peking seiring dengan permintaan pasar terhadap daging bebek peking cukup tinggi.

"Pada 2009 ekspor daging peking ke manca negara seperti Singapura, Cina, Jepang, Taiwan berkisar 150 ton dan permintaan pasar nasional berkisar 20 ton pertahun, sementara produksi daging bebek peking terbatas seiring masih kurang minat masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman di lapangan, bebek peking mempunyai kemampuan menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging. Bebek peking mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari dua bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kilogram dan siap panen.

"Hal ini telah dibuktikan peternak bebek peking di Belinyu Kabupaten Bangka yang menjadikan bekas tambang timah dalam mengembangkan bebek peking dan bebek peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kilogram," ujarnya.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi peternak dalam mengembangkan bebek peking yakni ketersediaan bibit yang terbatas dan tingginya pakan bebek peking.

"Kita masih mengandalkan bibit dari Malaysia karena untuk melakukan pembibitan bebek peking harus memiliki ketersediaan SDM dan sarana listrik yang memadai.

Sementara ketersediaan bahan pakan ternak peking, peternak mengandalkan pasokan pakan dari Pulau Jawa dan Sumatera sehingga biaya produksi bebek peking tinggi," ujarnya.

Menurut dia, Bangka Belitung (Babel) bisa mengimpor daging itik atau bebek paking ke sejumlah negara jika didukung oleh sarana yang memadai seperti listrik, pakan ternak dan lokasi pembibitan yang bisa membuat mempercepat perkembangbiakan bebek paking.

"Geografis daerah di Babel cukup mendukung sebagai sentra pembibitan bebek paking jika benar-benar dikelola lebih serius, tentu juga didukung oleh dana yang memadai," katanya.

Banyak pertanyaan yang masuk kepada kami seputar DOD itik peking dan cara beternak itik jenis pedaging ini. Karena kapasitas kami yang kurang memadai dan waktu yang kami miliki juga sangat terbatas maka kami menurunkan sebuah artikel yang ditulis oleh Bapak Ir. H. Idih Purnama Alam dengan judul “BUDIDAYA ITIK PEKING (PEKING DUCK)”. Beliau adalah pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, sehingga menjadi sangat pas lah ketika pakar dan ahlinya yang berbicara. Namun tidak menutup kemungkinan kalau ada pertanyaan dari pembaca seputar produk ini kami akan berusaha menjawabnya sebatas kemampuan dan kapasitas kami, insyaallah. Semoga bermanfaat.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan perunggasan sejak awal tahun 2004 telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan terpuruknya usaha di bidang perunggasan, baik itu peternak ayam ras (petelur/pedaging), ayam buras maupun peternak itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit avian influenza (AI) atau yang lebih populer dengan sebutan penyakit flu burung sampai dengan kenaikan harga bahan baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, kondisi seperti itu dirasa sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh.Pembangunan sub sektor peternakan tidak bisa terlepas dari kegiatan pembangunan pertanian, karena pembangunan sub sector peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh bapak presiden republik indonesia pada tanggal 11 juni 2005 tentang revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK) di mana peternakan termasuk di dalamnya.

Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam pengembangan pembangunan peternakan fokus yang paling menonjol dan perlu mendapat perhatian serius adalah komoditi perunggasan, hal ini disebabkan dengan banyaknya kasus penyakit ai maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat masyarakat terhadap budidaya unggas terutama unggas berupa ayam buras, malahan tidak sedikit kasus penyakit ai ini yang menyerang terhadap manusia, sehingga pembangunan perunggasan perlu disikapi dengan arif dan selectif serta harus bisa menciptakan terobosan alternatif untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging yang berasal dari unggas.

Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komoditi lain selain ayam ras pedaging yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu unggas air berupa itik peking (peking duck). Di mana peking duck mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong.hal ini telah dibuktikan oleh peternak di kapetakan kecamatan kroya kabupaten Cirebon di mana itik peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kg. Seperti yang telah dimuat dalam harian kompas terbitan Juni 2007.

Dengan melihat kondisi seperti tersebut di atas kami mencoba membuat tulisan mengenai budi daya itik peking dalam rangka akselerasi pembangunan peternakan unggas air untuk pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relatif cepat, mudah dan bisa dikembangkan oleh masyarakat di pedesaan.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan itik peking ini antara lain:
Untuk mencari alternatif terobosan dalam rangka mempercepat produksi daging yang berasal dari unggas air (itik).
Merubah pola usaha unggas air (itik) dari yang nomaden ke arah yang intensif.
Menjadikan usaha unggas air (itik) menjadi usaha pokok masyarakat.
Menciptakan peternak yang mandiri dan berkualitas (peternak tangguh).
Menyediakan permintaan pasar terutama permintaan daging itik yang bekualitas.

Sedangkan tujuan dari budi daya itik peking (peking duck) ini antara lain:
Meningkatkan produksi daging itik yang berkualitas.
Meningkatkan pendapatan dari para peternak itik.
Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan.
Mengurangi tingkat pengangguran.
Memperkenalkan usaha peternakan itik jenis pedaging yang bisa menghasilkan daging kualitas prima dalam waktu relatif singkat
Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu itik (feathers duck) sebagai bahan kerajinan seperti shutle cok, jok kursi, kamoceng dll.

Permasalahan

Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan yang besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan alternatif pemecahannya. Masalah itik peking ini ada sedikit permasalahan yang kiranya perlu diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul pada saat ini diantaranya :
Permintaan daging itik peking di pasaran cukup tinggi, tetapi sumber pasokan daging pada saat ini masih mengandalkan kepada daging import.
Budidaya itik peking pada saat ini masih dikuasai oleh pengusaha besar, sedangkan peternak di pedesaan masih relatif sedikit.
Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara mudah didapatkan oleh masyarakat luas.

Pola Pengembangan Budidaya Itik Peking (Peking Duck)

System pemeliharaan


Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak itik, maka yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah selanjutnya bisa ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil.

Dalam usaha perunggasan terutama unggas air (itik) dikenal dengan system pemeliharaan yaitu:
System pemeliharaan extensif
System pemeliharaan semi intensif
System pemeliharaan intensif

System pemeliharaan extensif, di mana pada system ini ternak-ternak dipelihara dengan cara di abur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami misalnya di daerah-daerah persawahan yang baru panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan nomaden, kondisi ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat bagian utara, karena daerah pantura ini merupakan daerah persawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan itik dengan system extensif.

Pemeliharaan dengan system semi intesif, di mana ternak-ternak yang di pelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu-waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami

Sedangkan pemeliharaan yang intensif, ternak-ternak peliharaan selalu di tempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan.

Untuk pemeliharaan itik peking (peking duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan system intensif, hal ini disebabkan itik peking (peking duck) merupakan itik ras pedaging yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat, di mana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai di atas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan itik sudah siap dijual sebagai itik pedaging, dengan kualitas daging yang prima.

Dalam usaha budi daya itik peking (peking duck) ini dikenal beberapa tahapan pemeliharaan, terutama untuk usaha budidaya pembibitan sedangkan untuk budi daya penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (satu) tahapan pemeliharaan.

Tahapan Pemeliharaan Pembibitan :

A. Pemeliharaan anak (masa starter)


Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat itik peking (peking duck) berumur 1 hari sampai umur 60 hari, di mana anak-anak itik dipelihara dalam kandang khusus yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1-14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 - 21% kadar protein dan lebih dikenal dengan pakan “starter”. Setelah umur 14 hari anak itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan (pemanas), di kandang ini bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan pembibitan, selanjutnya setelah umur di atas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (grower). Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang box, untuk kandang box biasanya dilakukan pada umur 1 - 14 hari sedangkan dari umur 15 - 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik sudah mulai besar. Kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 - 15 ekor/m2.

B. Pemeliharaan masa pertumbuhan (periode grower)

Periode pemeliharaan itik peking pada masa pertumbuhan/masa grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah itik peking (peking duck) betina sebagai calon bibit pengganti /replacement stock atau persediaan bibit dan juga itik peking jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti. Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang mempunyai kelebihan atau keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Pada periode ini itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150 hari, sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 - 8 ekor/m2.

C. Pemeliharaan peking duck layer/periode bertelur

Itik peking/peking duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina dikategorikan sebagai itik layer karena pada saat ini kondisi itik sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang itik dewasa , kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan banding 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber dod yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan itik peking. Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 - 5 ekor/m2.

Tahap Pemeliharaan Penggemukan

Untuk pemeliharaan itik peking/peking duck dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari itik berumur 1 (satu) hari sampai itik peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik ,berat badan itik peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari. Pada umumnya itik-itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah itik peking yang jantan, tetapi yang betinanya pun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat.

Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara itik peking/peking duck dengan ayam ras pedaging akan lebih unggul itik peking, di mana untuk itik peking dengan waktu pemeliharaan sekitar 53 - 55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk ayam ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 - 1,5 kg, sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka akan diperoleh berat daging itik peking melebihi berat dari pada ayam ras pedaging. Silahkan buktikan!

Sistem Perkandangan

Sistem perkandangan dalam budi daya itik peking/peking duck bisa dikenal 3 tipe kandang diantaranya :

1. Tipe kandang battery

Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik peking/peking duck dewasa, dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk kandang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam insiminasi buatan dengan istilah inseminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada itik peking/peking duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.

2. Tipe kandang postal

Dalam usaha ternak itik yang menggunakan tipe kandang postal, di mana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan, biasanya tipe ini dalam pemeliharaan itik hanya digunakan untuk itik starter dan grower/masa pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk itik periode layer. Kapasitas itik untuk tipe kandang postal ini tergantung dari pada jenis itik yang dipelihara apakah jenis itik starter atau itik grower, untuk umur itik periode starter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 - 15 ekor/m2, sedangkan apabila digunakan untuk preiode grower yaitu sekitar 6 - 8 ekor/m2, seandainya digunakan untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 - 5 ekor/m2.

3. Tipe kandang ranch

Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal, di mana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di bagian luar/di halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak unggas air dengan cara pemeliharaan yang intensif. (fn/gu/vb/st) www.suaramedia.com
Oleh karena itu M Tech Indonesia sudah menjadi distributor untuk pendidtribusian bebek peking ini. Dan untuk lebih jelasnya yang berminat bisa hub no contact dibawah ini :  

Click Untuk Harga Handphone 


M-Tech Indonesia 
Jl.Jagakarsa Kp.Calobak No.34 Taman Sari Ciapus Bogor 
0251 8388349 085715496247 
Contact Name : Zaenal Abidin

Fauzan Sang Peternak LELE

Posted by Zaenal Abidin 21.18, under , | No comments

Pernah Gagal 12 Kali, Kini Fauzan Sukses Garap Bisnis Lele

Berawal dari coba-coba,usaha budi daya lele sangkuriang yang dirintis Fauzan Hangriawan,25,telah memberikan kontribusi sangat berarti tidak hanya bagi dirinya,tetapi juga kepada lingkungan sekitarnya.

Fauzan adalah salah seorang sosok wirausaha muda yang mengembangkan pembudidayaan bibit lele dengan sistem plasma atau kemitraan. Dengan 20 petani binaannya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atmajaya ini bersama-sama mengembangkan usaha pembudidayaan lele dengan sistem manajemen kelompok, dimulai dari pembenihan, pembesaran hingga penjualan.

Pria yang hobi olahraga ini telah menunjukkan bakat kewirausahaan sejak masih duduk di bangku SMP. Dia mengaku telah melakukan usaha kecil-kecilan meskipun sifat awalnya hanya membantu teman untuk menjualkan barang seperti kerupuk dan nasi. Awalnya dia mengaku iseng belajar budi daya lele karena melihat potensinya di samping menyukai bidang agrobisnis seperti peternakan dan perikanan.

“Nah saya ingin belajar dan di sisi lain saya juga membaca dari media lain bahwa lele itu punya prospek,makanya saya coba,” ujar Fauzan saat ditemui di lokasi usahanya di Jalan Purwa Madya I Blok W25 Cipedak,Jagakarsa, Jakarta Selatan belum lama ini.

Fauzan lantas memulai membudidayakan lele dumbo terlebih dahulu pada September 2009. Proses pembelajarannya dilakukan secara autodidak melalui buku dan internet.Namun di tengah perjalanannya, dia menemukan banyak kendala di lapangan.“Usaha lele tidak semudah yang kita bayangkan,” ujar pria kelahiran Pontianak, 24 Juli 1986,ini.

Pada awalnya, dia mendapatkan hasil usaha yang tidak maksimal. Mulai dari gagal panen, penjualan yang tidak sepadan dengan biaya produksi, serta tingginya tingkat kematian lele.Hingga pada akhirnya Fauzan membaca sebuah artikel di sebuah harian nasional yang membahas seorang sosok pembudi daya lele sangkuriang bernama Nasrudin.

Dari situlah dia kemudian meneguhkan niat untuk berguru kepada Nasrudin. Setelah mengikuti pelatihan,Fauzan langsung mempraktikkan ilmunya dalam rentang waktu dua minggu. “Di bulan November itu saya diperkenalkan oleh teman saya itu melalui surat kabar waktu itu, sosok Pak Nasrudin.Seminggu kemudian saya niatkan untuk bersilaturahmi dan belajar dengan beliau serta ikut pelatihan dan langsung buka satu kolam,”ujar Fauzan yang menamakan usahanya Sylvafarm itu.

Sembari membuka satu kolam, Fauzan tetap belajar dan berbagi dengan Nasrudin hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka delapan kolam. Seterusnya menjadi 25 kolam hingga akhirnya menjadi 75 kolam. Dari kolam tersebut Fauzan dapat menghasilkan 15.000 ekor bibit lele sangkuriang setiap bulannya. Setelah memahami teknologi serta pemahaman yang mendalam budi daya lele sangkuriang,dia kemudian mencoba mengajak warga dan petani lele yang ada untuk bekerja sama membudidayakan lele sangkuriang.

Dalam model kerja sama ini, Fauzan bertindak sebagai pembenih dan pembesaran lele diserahkan kepada para petani.Untuk mengegolkan usahanya, Fauzan mengeluarkan modal awal Rp4,5 juta.


“Teknologinya kita bantu secara gratis dan kita dampingi proses budi dayanya. Kita jelaskan dari A sampai Z,bahkan hingga pemasaran kita bantu juga. Karena yang pertama mereka tanyakan adalah ke mana mereka menjualnya karena belum paham,”imbuhnya.

Dia mengakui,sistem ini sangat membantu dalam hal efisiensi lahan sekaligus bisa memberikan efek langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Selain itu, model plasma juga memberikan lapangan pekerjaan. “Jadi mereka bisa praktik di lahan masing-masing, tapi kuncinya kita berikan pendampingan secara terus-menerus supaya panennya sukses dan hasilnya bisa kita ambil,” tambah anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Lalu, dari mana Fauzan mendapatkan lahan untuk usahanya? Menurutnya, lahan yang dipakai merupakan hasil kerja sama dengan pemilik lahan. Dia menerapkan sistem bagi hasil. Pemilik lahan memberikan lahan,sementara untuk infrastruktur, teknologi, pekerja, dan manajemen karyawan dikerjakan langsung oleh Fauzan. Dia mengakui, usaha yang dianggap selingan tadi telah memberikan hasil yang cukup memuaskan, bahkan hal itu dirasakan oleh para petaninya. Oleh karena itu Fauzan berniat fokus mengembangkan usaha ini.Untuk memperkuat usaha dan pemahaman yang sama,Fauzan bersama para petaninya selalu bersilaturahmi melalui perkumpulan serta sharing sebulan sekali untuk membahas masalah yang ada seperti penanganan penyakit atau sekadar berbagi informasi terbaru.

Menurut penuturan Fauzan, proses pembibitan lele yang ditekuninya dimulai dari mengawinkan induk lele hingga proses peneluran. Bibit yang sudah ditelurkan itu dibesarkan hingga ukuran 5–6 cm sebelum akhirnya dijual kepada petani ataupun pembeli. Setiap benih lelenya dijual seharga Rp150 per ekor.Selanjutnya benih lele tersebut dipelihara selama 50 hari hingga dua bulan untuk kemudian dijual ke konsumen.Masa panen lele sangkuriang relatif lebih cepat dibandingkan jenis lele dumbo yang butuh waktu lebih lama, yakni tiga bulan.

“Kalau mereka (petani) belum menemukan pembeli,agar mereka semangat, saya beri jaminan dengan membelinya.Kalau sudah 2–3 kali panen biasanya mereka akan menemukan pembelinya sendiri dan kita bebaskan mau jual ke siapa saja,”katanya.

Jika ada petani yang menjual kepada Fauzan, lelenya dihargai Rp11.000/kg. Dengan demikian, petani bisa memilih apakah mau menjual kepada Fauzan atau pembeli lain yang menawarkan harga lebih tinggi.“Jadi kita tidak boleh menghalangi mereka untuk mencari untung lebih, nggak ada ikatan,” ujarnya.

Saat ini, kapasitas produksi Sylvafarm dari empat area pembibitan adalah 15.000 ekor per bulan. Jumlah tersebut menurut Fauzan masih jauh dari permintaan pasar yang mencapai 300.000 ekor per bulan. Fauzan mengaku,dari penjualan bibit bisa memperoleh omzet hingga Rp22,5 juta per bulannya dengan laba bersih sekitar Rp12 juta. Itu belum termasuk penjualan dari usaha pembesaran lele yang dijual ke konsumen akhir. Adapun dari hasil pembesaran setiap harinya dia bisa menjual hingga 200 kg lele sangkuriang ke pasar.

“Yang paling besar pengeluaran untuk biaya pakan karena pakannya sendiri itu dari pabrik dan itu selalu mengikuti harga pasar dan sering kali naik. Kalau dihitung- hitung dengan biaya karyawan, pakan, dan biaya tak terduga seperti terpal, jaring, ongkos transportasi, bersihnya Rp12 juta per bulan,”ujarnya.

Untuk mengembangkan usahanya, dia pun terus berupaya membuat jaringan khusus petani pembenih dengan cara mendidik petani-petani yang memiliki kemampuan lebih telaten dan detail. Pemenang pertama program Wirausaha Muda Mandiri dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ini mengungkapkan, sejak memulai usahanya hingga kini,sudah memiliki 20 petani binaan.

Dia juga mempekerjakan empat karyawan yang bertugas menjaga dan memberi pakan bibit lele tersebut. Terkait dengan pemasarannya, selama ini Fauzan banyak menjual ke pasar tradisional,usaha warung padang,warung tegal, dan sudah memberikan pasokan untuk salah satu usaha waralaba pecel lele “Lele Lela”. Dia mengaku belum memutuskan menjadi pemasok utama karena masih memiliki kendala lahan dan produksi.

Fauzan mengaku selain lahan, kendala lain lebih kepada masalah internal seperti sumber daya manusia, penanganan penyakit, serta keadaan cuaca yang saat ini cenderung berubah-ubah.

Fauzan boleh jadi kini tinggal menikmati jerih payah hasil usaha lele sangkuriangnya. Namun,siapa sangka kalau jauh-jauh hari sebelumnya dia pernah mengalami masa-masa kurang menyenangkan karena usahanya bangkrut.

Tidak tanggung-tanggung,bangkrutnya usaha Fauzan tidak hanya satu atau dua kali.Dia bahkan mengaku sudah 12 kali gagal berbisnis dari sejumlah usahanya yang digelutinya. Namun, dasar insting bisnisnya yang selalu jalan,Fauzan sama sekali tidak kapok.Dia terus bangkit dan mencoba usaha baru hingga menemukan hokinya di bidang usaha budi daya lele yang kini digarapnya.

“Baru fokus jualan itu semester dua saat kuliah.Pertama kali saya membuka usaha siomay,lalu Chinesefood,hingga usaha konveksi.Namun, hampir semuanya bangkrut,kecuali yang konveksi meski sekarang sifatnya pasif karena saya hanya mempunyai sahamnya,”kenang Fauzan belum lama ini.

Kini,Fauzan telah memiliki empat area pembenihan lele dengan luas masing-masing area 500 m2.Total kolamnya yang dimilikinya pun terus bertambah dari awalnya hanya satu kolam hingga kini menjadi 75 unit kolam pembenihan.Selain itu,ada 20 unit kolam pembesaran yang ditempatkan pada petani-petani binaannya di Jalan Purwa Madya I Blok W25 Cipedak,Jagakarsa,Jakarta Selatan.

Fauzan ternyata punya cerita lain di balik Sylvafarm yang dijadikan nama usaha budi dayanya.Dia mengaku nama itu diambil dari usaha peternakan ayam orang tuanya yang dulu bangkrut.“Saya punya cita-cita ingin mengembangkannya lagi.Karena itu,saya berikan nama tersebut,”ungkapnya.

Sadar pernah mengalami jatuh bangun dalam berusaha,Fauzan memiliki idealisme sebagai wirausaha muda dengan mengajak rekan-rekannya sesama anak muda agar mau menjadi wirausahawan. Selain memiliki dampak finansial yang baik bagi pribadi,dia menilai menjadi wirausahawan secara sosial akan membantu masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan.Awalnya,niat menjadi wirausahawan ditentang orang tua.Namun,secara perlahan tapi pasti orang tuanya justru mendukung 100 persen.

“Selama ini teman-teman sebaya saya atau adik,hanya fokus mencari pekerjaan. Saya ingin menyadarkan,ayolah sebagai anak muda sudah saatnya kita juga harus menciptakan lapangan pekerjaan,”tuturnya bersemangat.

Berbekal motivasi itulah Fauzan terpilih mendapat penghargaan sebagai salah satu wirausaha muda sukses dari Kementerian Koperasi dan UKM pada acara Gerakan Wirausaha Nasional dan Pemenang pertama Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 untuk kategori mahasiswa bidang industri dan jasa.

Menurut Fauzan,untuk belajar berbudi daya lele cukup menyisihkan uang Rp350.000 untuk membeli benih,pakan,dan terpal berkapasitas 1.000 ekor.Lahan yang digunakan pun relatif kecil,hanya 10 m2. Sebagai perbandingan,untuk skala usaha dengan ukuran kolam 50 m2 diperlukan modal Rp1,4 juta.

Ajang wirausaha muda dari Kementerian Koperasi dan UKM juga menjadi berkah tersendiri bagi Fauzan.Kini usaha budi dayanya banyak mendapat kunjungan dari masyarakat yang ingin belajar memelihara lele.“Biasanya Sabtu–Minggu banyak yang datang.Ke depan, kami akan buat kelas khusus dan dibuat rutin supaya mereka bisa belajar dan tanya jawab secara lebih detail,”pungkasnya.(Erichson Sihotang /Koran SI/wdi) Lihat Macam2 Sepatu

Sumber : okezone.com

Telur Puyuh Bisnis Ajib ( Tingkatkan Keperkasaan Pria )

Posted by Zaenal Abidin 21.01, under | No comments

Telur Puyuh Paling Top Tingkatkan Libido Pria


Bogor, Mau tahu sumber libido yang paling baik untuk pria? Jawabannya adalah telur puyuh. Jumlah kolesterol yang tinggi dalam telur puyuh adalah sumber yang baik untuk pembentukan hormon testosteron pemicu libido seks.

Banyak orang takut mengonsumsi telur puyuh karena kadar kolesterolnya yang tinggi. Padahal hal itu tidak perlu ditakuti karena kolesterol juga diperlukan oleh tubuh, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Asal tahu saja, hormon testosteron itu awalnya terbentuk dari kolesterol.


"Kolesterol jangan selalu dianggap jahat karena kolesterol adalah sumber pembentukan hormon testosteron. Jadi jika ingin menambah hormon testosteron, makan saja makanan yang mengandung kolesterol," kata dr Hendro Sudarpo, SpOG dari Siloam Hospital, Jakarta, Jumat (19/2/2010).

Diantara semua makanan berkolesterol, ternyata telur puyuh adalah juaranya. Telur puyuh diketahui mengandung 3.640 mg kolesterol, jumlah yang lebih tinggi daripada otak (2.300 mg), kuning telur (2.000 mg) atau cumi (1.170 mg).

Hormon testosteron yang rendah adalah salah satu pemicu rendahnya libido karena hormon itulah yang membentuk karakteristik androgenik (sifat macho) pria. Untuk itu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol akan membantu pria meningkatkan hormon testosteronnya.

Tapi jika kolesterol merupakan sumber awal pembentukan hormon testosteron, apakah orang vegetarian akan kekurangan hormon testosteron dan memiliki libido rendah? Mungkin ya mungkin tidak.

"Secara teori, kolesterol memang banyak diperoleh dari makanan berprotein tinggi seperti daging-dagingan. Namun apakah orang vegetarian lalu libidonya kurang akibat konsumsi kolesterolnya yang rendah, belum tentu juga," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado itu.

Vegetarian adalah orang yang tidak mengonsumsi daging. Seperti dikutip dari Betterhealth, Jumat (19/2/2010), vegetarian terdiri dari tiga tipe, yaitu :


Tipe pertama yaitu Lacto-ovo vegetarians, yakni orang yang menghindari makan daging tapi makan produk hasil atau turunannya seperti telur atau susu.
Tipe kedua adalah Lacto-vegetarians, yaitu orang yang menghindari daging dan telur tapi tidak produk-produk susu atau mentega.
Tipe terakhir adalah Vegans, yaitu seseorang yang benar-benar hanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman dan sama sekali tidak makan daging atau produk turunannya.

Jadi tidak selamanya orang vegetarian libidonya rendah karena tipe vegetarian juga berbeda-beda. Meski tidak mendapatkan protein hewani, vegetarian bisa tetap mendapatkannya dari makanan yang dikonsumsi dari kacang-kacangan misalnya.

Nah, Setelah ngomong2 telur puyuh.....Ternyata didaerah bogor juga ada beberapa ternak telor puyuh dengan harga yang sangat terjangkau.....jika ingin tau hub aja kami.


sumber: http://www.health.detik.com
U.S. Polo Assn. Men's US9047 Analog-Digital Black Dial Black Rubber Strap Watch

M-Tech Indonesia 
Jl.Jagakarsa Kp.Calobak No.34 Taman Sari Ciapus Bogor 0251 8388349 085715496247 
Contact Name : Zaenal Abidin

Samsung i9100 Galaxy S II Unlocked GSM Smartphone with 8 MP Camera, Android OS, 16GB Internal Memory, Touchscreen, Wi-Fi, GPS - No Warranty - Black

Posted by Zaenal Abidin 17.38, under | No comments

Samsung i9100 Galaxy S II Unlocked GSM Smartphone with 8 MP Camera, Android OS, 16GB Internal Memory, Touchscreen, Wi-Fi, GPS - No Warranty - Black
Click Here for All Product Detail 



From Samsung List Price: $899.99
Price: $698.95





Availability: Usually ships in 1-2 business days
Ships from and sold by WorldWide Distributors

20 new or used available from $649.95
Average customer review:
(4 customer reviews)

Product Description

The follow-up to the extremely successful GALAXY S, Samsung's GALAXY S II is a powerhouse of a smartphone in a fantastically sleek and lightweight design. Considerably thinner than the original GALAXY S and rivals such as the iPhone 4 (8.49mm v 9.3mm) the GALAXY S II is stunningly light (only 117g) and packs the latest version of Android (Gingerbread). The one feature most people will notice immediately is Samsung's best ever screen; the monster 4.27-inch Super AMOLED Plus screen runs at 480 x 800 resolution, has colours visibly brighter and more vivid than other phones, better contrast and lower power consumption, and performs superbly for gaming and watching video. Plus there's an 8.1 megapixel camera with full 1080p HD video recording, video playback at 30 frames per second and a dual-core processor, with each core running at a blistering 1Ghz for an incredibly responsive experience. The GALAXY S II comes with four hubs to help you make the most of your Galaxy S II; Social, your chatting life in one place, Readers, Samsung's new ebook reader area, Game, the easiest way to download and play the best games, and Music, with access to over 12 million tracks.
Samsung i9100 Galaxy S II Unlocked GSM Smartphone with 8 MP Camera, Android OS, 16GB Internal Memory, Touchscreen, Wi-Fi, GPS - No Warranty - BlackSamsung i9100 Galaxy S II Unlocked GSM Smartphone with 8 MP Camera, Android OS, 16GB Internal Memory, Touchscreen, Wi-Fi, GPS - No Warranty - Black
Product Details
Amazon Sales Rank: #203 in Cell Phone Accessories
Color: Black
Brand: Samsung
Model: i9100
Dimensions: 4.93" h x .33" w x 2.60" l, .25 pounds
Features
Network: HSPA+ 21Mbps/HSUPA 5.76Mbps, EDGE/GPRS Class 12, Quad band GSM 850/900/1800/1900, Quad band UMTS 850/900/1900/2100
Operation System: Android Platform 2.3. Dual Core Application Processor provides unsurpassed functionality and density for faster browsing, quicker multi-tasking, a smoother UI, snappier streaming and highly efficient gaming.
Display: 4.3" WVGA SUPER AMOLED Plus. The 4.3" SUPER AMOLED Plus display goes a step beyond the already remarkable SUPER AMOLED to provide enhanced readability, a slimmer design, and better battery consumption for the best viewing value of any smartphone.
Camera: 8MP AF with LED Flash + 2MP Front Camera
Connectivity: Wi-Fi a/b/g/n, BT v3.0+HS, USB v2.0. Battery: 1650mAh
Customer Reviews

Most helpful customer reviews

80 of 82 people found the following review helpful.
Best screen on any phone period, very fast hardware - probably best Android phone to date
By int19h
Good things:

- Awesome screen - all the greatness of OLED (perfect blacks, high contrast, looks good in direct sunlight) without the ugliness that was PenTile. Here you just get the bright, popping colors. Oh, and at 4.3", it's a pleasure to look at from any distance. The resolution is still 800x480, though. Wish they'd up it to match iPhone.

- Very light. I mean, VERY light. Samsung wasn't kidding when they stressed that point. Considering the size of this thing, it's very hard to believe. When you put the phone into someone else's hand for the first time, they usually are confused because they expect it to feel more "solid", and not so featherweight.

- Fairly thin. Good if you wear your phone in the pocket of your pants.

- The UI is buttery smooth, with no hiccups that are common on all other Android phones I've seen. Not sure if it's Samsung's new powerful GPU (Exynos), software optimizations that they did, or a combination of both, but overall this thing is just as slick as iPhone 4.

- It can be rooted, and custom ROMs already exist. No signed bootloaders or other similar malarkey.

- It comes with Android 2.3. That means better perf, WiFi tethering/hotspot out of the box, and the ability to tilt and rotate the map in Google Maps - among other things.

- It comes with Polaris Office. It is a very nice Android office suite - from what I've seen so far, more full-featured than Docs to Go, QuickOffice etc - especially when it comes to supporting advanced MS Office features such as charts. It cannot be purchased from the market, and only comes bundled with select devices, such as this one or Asus Transformer.

- MicroSD card slot, for all those gigabytes of music.

Bad things:

- Battery life doesn't seem to be so good. It gets through the day, but if you forget to charge it in the evening it won't last you a second day (except if only on standby).

- It heats up quite a bit when in active use. More so than any other phone I've used. It's not exactly a surprise considering 1.2GHz dual-core CPU and a powerful GPU, and I suspect that ultra-thin form factor makes cooling less efficient than it could have been otherwise. Overall it's tolerable, but very noticeable.

- Some applications seem to be showing images in 16-bit color rather than 32-bit (particularly the browser). This leads to nasty dithering artifacts, especially on bands of clear colors and gradients. Head to XDA-developers forum for Galaxy S II for more details on this. It seems to be a software issue, so future updates may solve it.

Things to be aware of:

- Front is full glass, back is textured plastic. I love the back for the texture, which looks pretty nice and gives a good grip when held, but it's not as "oh, shiny" as iPhone 4. Lack of metal seems to be what makes it so light, among other things. On the other hand, I didn't notice any creaking, so assembly is high-quality.

- It runs Android 2.3.3, not any later version (as of this writing). This means no voice/video chat in Google Talk. Google Voice can be installed (in US) and works fine. There's no clear schedule on official updates so far.

- Android is not stock, but Samsung's TouchWiz. This is much less invasive than what you typically see on HTC Android phones, and some changes are fairly nice. But many people prefer stock.

- No CyanogenMod (as of this writing). There is a thread on XDA forums where you can pledge $$$ for the first person to make CM run on this if you care. More...

Rabu, 15 Juni 2011

Book Get Rich Click!: The Ultimate Guide to Making Money on the Internet

Posted by Zaenal Abidin 22.10, under | No comments

Get Rich Click!: The Ultimate Guide to Making Money on the Internet 
Editorial Reviews

Review
Marc delivers in Get Rich Click. His approach will change how people think about the role of the Internet in business and teaches you how to make money online.
--Jack Canfield, New York Times best-selling coauthor of Chicken Soup for the Soul series

Get a job or create a job? In today's 'Internet economy', everyone can make money online. My friend Marc teaches you how in Get Rich Click. I love this book!
--Steve Wozniak, Co-Founder, Apple Computer

The future of Internet-based businesses is staggering. This easy-to-follow book will give you great tips and suggestions on achieving financial success.
--Dr. Stephen R. Covey, author of The 7 Habits of Highly Effective People and The Leader In Me

If you read and apply what Marc has laid out in Get Rich Click, you will be well on your way to being a millionaire. It's actionable information you can apply now!
--David Bach, New York Times best-selling author of Start Over, Finish Rich

The 800-pound guerrilla when it comes to making money on the Internet is Marc. He has made $100 Million+ and his book will teach you how to do it too.
--Jay Conrad Levinson, author of New York Times best-selling Guerrilla Marketing series of books

Endorsements for Get Rich Click!

"The future potential of Internet-based businesses is staggering. This easy-to-follow book will teach you the ropes of this business and give you great tips and suggestions on achieving financial success."-Dr. Stephen R. Covey, author of The 7 Habits of Highly Effective People and The Leader in Me

"I've asked thousands if they will be on of the millionaires made by the recession. If you read and apple what Marc laid out in Get Rich Click, you will be well on your way. It's actionable information you can apply now!"-David Bach, New York Times bestselling author of Start Over, Finish Rich

"The 800-pound guerrilla when it comes to finding unique ways to make money on the Internet is Marc Ostrofsky. He has made $100 million+ and his book Get Rich Click will teach you how to do it too."
-Jay Conrad Levinson, author of New York Times bestselling Guerilla Marketing series of books

"With so much noise in the Internet business sector, it's refreshing to see practical advice from someone who has been there, done that. Marc Ostrofsky's Get Rich Click lays out an easy-to-navigate blueprint to making money online for anyone with a dream and a willingness to work the plan. Packed with checklists, bullet points, and no-nonsense advice from someone who has made millions online, this book is a no-brainer for anyone wanting to mine gold from the Internet." -Joel Comm, New York Times bestselling author of Twitter Power

"There's a golden opportunity today...with an idea, a domain name and a bit of gumption - you can Get Rich Click. Marc Ostrofsky gives you the low-down on what he's done to make it happen in several different marketplaces and businesses. Everyone from the bootstrapping start-up to the next Internet tycoon can pick up something from the guy who's been there and done that." -Yanik Silver, seriel Internet entrepreneur and founder, Maverick Business Adventures

"If you are looking for a way to build a successful online business without sacrificing lifestyle, you can learn the secret in Marc Ostrofsky's book, Get Rich Click." - Marci Shimoff, New York Times bestselling author of Happy for No Reason and Chicken Soup for the Woman's Soul

"Personal brand is key to success in my world. I would say that Marc's personal brand is teaching others how to gain a competitive advantage by strategically leveraging the power of the Internet in business. Buy this book and learn how this serial technology entrepreneur has done it...over and over again." -Steve Harrison, creator of National Publicity Summit




"If you want to change your life be focusing on the ability to obtain greatness from within and live up to their potential, Get Rich Click is the book for you!" -Bill Walsh, author, speaker, and world-renowned marketing expert

"Get your hands on Get Rich Click and you'll have gold in the palm of your hands. Marc's approach to the Internet and how to make money online will give you a headstart and turn your obstacles into opportunities." -Sharon Lechter, co-author of Three Feet from Gold: Turn Your Obstacles Into Opportunities! and Rich Dad Poor Dad

"Just when I thought I knew enough about online marketing and sales, I get your book. It's filled with ideas that, when implemented, can make millions for the reader. I plan on having my whole team get a copy to read and read it now!" -John Assaraf, New York Times bestselling author, The Answer and featured in The Secret

"Get Rich Click is a blueprint for making money on the Internet and teaches all ages how to profit online. Author Marc Ostrofsky is a successful serial entrepreneur that supports young entrepreneurs and the NFTE. Buy this book and start your online business today." -Steve Mariotti, founder, Network for Teaching Entrepreneurship

" Marc Ostrofsky's Get Rich Click will give you the tools, tactics, and most importantly, the confidence, to dramatically increase your income by building your business online. Go for it!" -Keith Ferrazzi, New York Times bestselling author of Never Eat Lunch Alone and Who's Got Your Back?

"Internet marketing is a mix of art, science, knowledge and a never ending quest to learn where the gold is buried for that day, hour or even minute. Marc has proven to know how to do successfully...over and over again. If you want to make money from home, online, part time or full time, Get Rich Click is the book to read!" -Mike Filsaime, marketing expert, President and CEO, MarketingDotCom.com

"The fastest fortunes today are made on the Internet. Marc's book, Get Rich Click shows you hundreds of ways tomake serious money online. It's an absolute MUST for any online entrepreneur." -Robert Allen, author of Creating Wealth, The One Minute Millionaire, and many other bestselling books


"Marc is one of the smartest Internet business experts in this country. We have become good friends and talk all the time about ways I can use the Internet to help my business. His advice is worth millions to me and I highly recommend listening to what he has to say." -Peter Max, world renowned contemporary artist

"I teach people the secrets to master sex, money, and power. Marc teaches people the secrets of how to master the online world and the ways to turn that mastery into dollars. Get Rich Click is hypnotic in its brilliance and practicality." -Marshal Sylver, The Millionaire Maker

"Marc has that rare ability to identify and often create new and unique technology applications and opportunities and then turn them into income-producing companies. If you want to make money on the Internet, Get Rich Click is full of ideas, applications and real-world examples of exactly how to go about doing just that." -Paul Frison, CEO, Houston Technology Center

"Creativity is a necessary key to success in today's competitive marketplace. Marc is one of those creative genius types that are always coming up with new and innovative ways of making money online. This book outlines a clear-cut path to teach how to use the Internet to make money. I highly recommend it!" -Liz Kalodner, Executive Vice President and General Manager, CBS Consumer Products

"Marc Ostrofsky knows how to Get Rich Click! Each of his wildly successful ventures started from a simple, low-cost idea. What sets Marc apart is his revolutionary way of viewing the Internet. He has more ideas and ways to make money on the Internet than anyone I have ever met. If understanding an insider's mind is what you are looking for, Get Rich Click is for you." -Jan E. Smith, President, Disney Interactive

"I've often said, 'In imagination, there is no limitation.' Marc Ostrofsky is proof of this! His book, Get Rich Click is BRILLANT. If you want to make money 24/7/365, this book is your key to financial success!" -Mark Victor Hansen, New York Times bestselling co-author of Chicken Soup for the Soul series

"Think differently! Think online! If you are going to survive, thrive and grow in this interconnected world we now live in, you need Get Rich Click!" -Brian Tracy, New York Times bestselling author and management expert

"Taking action is my mantra for success. Get Rich Click will show you how to take action online. This is a book that will move you toward your dream of building an online business." -Les Brown, Bestselling author and motivational speaker


From the Author
I'm thrilled to announce that Get Rich Click! has received the following recognition:

New York Times Bestseller
#1 on USA Today Bestseller List
#1 on Wall Street Journal's Bestsellers List
#1 Barnes & Noble
#1 Amazon (in 8 different Business Book Categories)

From the Inside Flap
The Internet is arguably the most
powerful business tool in the history
of mankind. You can use it to make
money, save money and create new revenue
streams quickly and easily, often with no
start-up capital. The Internet is changing the
way business is conducted and fortunes are
made!

Get Rich Click shows you how to
jump in and begin making money online
immediately. Author Marc Ostrofsky is an
entrepreneur and Internet pioneer whose
companies make $75 million annually. He
outlines the strategies that made him a multimillionaire
despite having no technical skills
and never creating a single website. His key
to success: "Know your strengths, outsource
your weaknesses and know what you don't
know."

Using real-life examples from people of all
ages and walks of life who have made their
fortunes online, this engaging guide gives
you step-by-step instructions for achieving
financial success.

You'll learn hundreds of unique ways to
make money online including making money
using Facebook, Twitter and other social
sites, domain names, Pay Per Click, creating
digital based products, ways to make money
with no money - even getting a check each
month from Google! He teaches: The key
to financial success in our Internet-based
economy is "Learn More, Earn More".

If you think you've missed the window
of opportunity in the digital world, Marc
Ostrofsky says otherwise. Everyone has
the capacity to learn and profit in the new
economy - no matter what their skills,
knowledge or experience. Now is the time
to change your mindset about making money,
accumulating wealth and taking control of
your financial future. Let Marc Ostrofsky
show you the way in Get Rich Click!    Click Here for Your Detail All Books...